Saturday, December 10, 2005
FIRASAT SEORANG MU'MINAssalamu'alaikum...
2:152 Then do ye remember Me; I will remember you. Be grateful to Me, and reject not Faith.
hmm...Alhamdulillah dah abis exam dan dah start cuti...huhu...walaupun keputusannye sangat la buruk..tapi saye sangat2 bersyukur sebab tak perlu re-sit exam dan exam ni tak kire utk dapat honours. huhu... =) Bersyukur la ye balqis, lepas nih usaha lagi..jgn main2 dah..huhu [memang masalah disiplin sungguh] tak boleh dah nak amalkan cara hidup dan cara blaja zaman kat kolej dan sekolah menengah..aiseh..kene series...huhu...sila la doakan kejayaan kami...hmmm...
Sekarang tengah mode nak dok sengsorang...[tak de la sampai sebulan..dua tiga hari aje =) ] terasa byk perkara yg ditinggalkan lantaran kesibukan menuntut ilmu dan kewajipan sehari-hari. So, masa cuti ni nak digunakan la sebaiknya utk top up segala mende yg dirasakan kurang itu...terasa byk btol degradation yg terjadi sepanjang dok sini sama ada otak, iman, mahupun immune system...huhu...kene recharge dan top up balik...isk isk...sungguh, dosaku menggunung tinggi! isk isk...Ya muqallibal quluub, tsabbit qulubana 'ala diinik, wa 'ala to'atik, wa 'ala jihaadifisabilik...ameen..
Ok la, cukup sesi pembebelan utk diri sendiri...sebab dah janji nak update kan, ni saye letak satu artikel yg agak saye suke walaupun saye tak tahu in depth psl mende nih. One thing that I'm sure about is those people who get such firasat must be those who are really close to HIM...hmm...of course we want to be one of them, aren't we? hmm...hmm...[terasa diri ini sangat jaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuhhhh nak sampai ke situ]in fact, ade ke pun sekelumit nur itu dalam hati kite??? sama2 la kite fikir dan berusaha ek...moga ALlah permudahkan jalan...hmm...
Selamat membaca artikel tulisan saudara seislam dari seberang...huhu...
p/s: mane2 yg agak2 tak tahu ke, nak tahu lebih ke, sile la tanye orang yg tahu..[definitely not me] jgn tanye orang yg tak tahu..bab bab macam nih kene cari guru yg bertauliah untuk menerangkan..wallahu'alam...
Maaf atas segala kekurangan...
______________________________________________________________________
Firasat Seorang Mu'min
Dahulu ada seorang Ahli Kitab yang menyamar sebagai seorang muslim dan berusaha mencari-cari kesalahan umat Islam. Berbagai majelis pengajian pun telah ia datangi. Di sana, ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang cukup pelik bahkan yang bersifat khilafiyah sehingga cukup menyulitkan bagi sang ustadz untuk menjawabnya. Beberapa kali, memang, ia telah berhasil "memojokkan" ulama-ulama dalam pertanyaannya. Diam-diam, sang Ahli Kitab pun merasa bangga, karena ternyata para ulama yang ia jumpai tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya di hadapan jamaahnya.
Pada suatu hari, ia menghadiri majelis seorang ulama yang saleh. Para jamaah pun juga terlihat banyak. Momen yang baik itu segera ia gunakan untuk 'menjajaki' kemampuan sang ulama dengan mengajukan pertanyaan: "Wahai Tuan Guru, apakah makna sabda Nabi Muhammad SAW,
'Waspadalah terhadap firasat seorang Mukmin, karena sesungguhnya dia memandang dengan cahaya Allah.' Saya sama sekali tidak mengetahui makna hadis Nabi tersebut, bahkan para ulama yang telah saya datangi pun demikian."
Tampaknya, ulama yang saleh itu bukan seperti kebanyakan ulama yang telah didatangi Ahli Kitab itu. Beberapa saat setelah pertanyaan itu diajukan, Sang Guru spiritual itu menundukkan kepalanya sejenak, kemudian berkata: "Makna sabda Nabi Rasulullah SAW tadi yaitu potonglah zunnar (selendang yang harus dikenakanan oleh kafir dzimmi yang hidup di zaman Islam; untuk membedakan mereka dengan umat Islam) yang sekarang terikat di dadamu dan keluarlah engkau dari majelis ini!"
Betapa kagetnya sang Ahli Kitab begitu mendengar jawaban itu. Begitu pula dengan para jamaah yang hadir pada pengajian itu. Sebab, Sang Guru tidak hanya menjelaskan hakikat hadis Nabi saja, tetapi sekaligus membongkar rahasia si penanya yang kafir itu. Secara spontan, sang Ahli Kitab tadi segera tersungkur di hadapan ulama arif itu, kemudian menyatakan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Adapun hadis Nabi SAW yang ia pertanyakan itu memang mengisyaratkan bahwa Allah SWT akan memberi seorang mukmin cahaya sesuai tingkat keimanannya. Dengan nur-Nya itu, dia mampu melihat hakikat segala sesuatu dan tidak tertipu oleh bentuk lahiriahnya. Sebab, pada dasarnya, iman seseorang akan bertambah dengan ketaatan yang ia kerjakan, sebaliknya menjadi berkurang dengan kemaksiatannya.
Oleh karena itu, seorang mukmin tidak boleh mencela orang lain jika ia tidak merasakan kehadiran cahaya Allah tersebut dalam dirinya. Allah berfirman dalam Surat an-Nur ayat 40:
"Dan barangsiapa tidak diberi cahaya oleh Allah, maka sedikit pun dia tidak memiliki cahaya." Soal mata hati ini, Rasulullah bersabda:
"Mintalah fatwa kepada hatimu (nurani), meskipun mereka (ulama) telah memberimu fatwa." Hati nurani yang dimaksud Rasulullah di atas, yakni hati yang bercahaya dan bebas dari belenggu hawa nafsunya.(Wawan Susetya)
Reference: Tranung Kite Online - Firasat Seorang Mu'min available at
http://tranungkite.net/modules.php?name=News&file=print&sid=1157 (Accessed 09/12/2005)
p/s: wargh..takutnye nak tunggu result SSC kuar...isk isk..
"ToTaLLy BLanK selesai menaip @ 5:50 am"