Wednesday, August 24, 2005
SEMPENA HARI MERDEKAAssalamu'alaikum...
Mula-mula skalik, mintak ampun ya ibu-ibu dan bapak-bapak. Deskripsi ini dalam bahasa Indonesia. Bukannya Bahasa Melayu [merdeka ke tak merdeka nih balqis? kwang3x..nasib la. tak jumpa artikel dlm bahasa melayu..nak karang sendiri tak reti]
Memandangkan penulisnye orang indonesia, maka penulisannye dari kaca mata negara die la...tapi boleh diapply kat sume orang yang bercita-cita sama dengan encik penulis.
_________________________________________________________________________________
KHILAFAH, ADAKAH SEBUAH KEMUSTAHILAN?
Oleh: Azhari
Publikasi 01/03/2004
hayatulislam.net – Sebuah negara disatukan karena beberapa hal, mungkin karena ikatan nasionalisme, ideologi komunisme, kesukuan, ideologi kapitalisme maupun ideologi Islam. Ikatan-ikatan selain Islam tersebut sangat rapuh dan mudah tercerai berai.
Ikatan Nasionalisme, salah satu kunci kehancuran Khilafah Utsmaniyah di Turki pada tahun 1924, karena ide-ide nasionalisme yang diprovokasi oleh Inggris kepada bangsa Arab sehingga muncullah Pan-Arabisme. Akhirnya melahirkan negara-negara kecil yang sangat mudah diatur oleh imperialisme Barat. Begitu juga Indonesia sudah mulai mengarah kepada desintegrasi dengan keinginan merdeka dari Aceh, Papua, Riau dan Maluku, bahkan Timor Timur telah lepas dari Indonesia.
Ikatan ideologi Komunisme, Uni Sovyet akhirnya bubar tahun 1991 setelah sebagian daerah-daerah kekuasaannya tidak mau lagi diatur dengan ideologi tersebut. Begitu juga ideologi Kapitalisme tidak mampu menyatukan negara-negara Eropa walaupun mereka mempunyai ideologi yang sama (kapitalisme) dan bahkan mempunyai agama yang sama (Kristen). Mereka hanya mampu menyatukan mata uang mereka.
Ikatan kesukuan, ikatan ini lebih lemah lagi dengan contoh yang paling nyata Afghanistan. Walaupun Thaliban telah mencoba menerapkan syari'at Islam tetapi mereka masih menonjolkan kesukuannya dengan mendominasi pemerintahan suku Pashtun tanpa mengakomodasi suku-suku kecil sperti: Uzbek, Tajik, Hazara, dll. Akhirnya perang saudara yang berkepanjangan yang terjadi.
Sedangkan ikatan Ideologi Islam merupakan ikatan yang sangat kokoh dan telah dibuktikan dengan kekhilafahan semenjak zaman Rasulullah bertahan hampir 14 abad, tidak ada satupun negara didunia yang bertahan selama itu tanpa perpecahan yang berarti.
Setelah kejatuhan Khilafah Utsmaniyah, negari-negeri kaum muslimin terpecah menjadi lebih dari 50 negara. Hal ini bagaikan potongan-potongan besi yang berserakan dimana hanya dapat disatukan dengan sebuah magnit yang kuat yaitu "Khilafah", dengan total kaum muslimin didunia saat ini lebih 1,2 milyar. Dengan asumsi separo saja mau bergabung membentuk Khilafah, maka berarti akan ada 25 negara dengan penduduk 600 juta, menerapkan syari'at Islam dan jihad fi sabilillah tujuan utamanya. Sebuah super power baru dengan kekuatan yang dahsyat dan sulit ditandingi.
Jika sebuah Khilafah membentang dari Indonesia hingga timur tengah dan jazirah Arab, kemudian salah satu daerah kekhilafahan (Kashmir misalnya) diserang oleh negara asing tetangganya maka seluruh kaum muslimin di Khilafah tersebut wajib berjihad mempertahankan diri. Mereka akan berlomba-lomba untuk pergi ke medan jihad menyongsong harumnya bau syurga. Merupakan tindakan bunuh diri jika ada negara asing yang nekad melakukan serangan terhadap daerah kekhilafahan.
Negara Barat menyadari hal itu, makanya setiap ada usaha-usaha tegaknya Khilafah mereka akan segera buru-buru menghancurkannya. Kita dapat lihat kasus FIS di Aljazair yang memenangkan Pemilu kemudian saat mereka berencana menerapkan syari'at Islam dikudeta oleh militer dengan bantuan Amerika. Begitu juga kasus Afghanistan yang menunjuk gejala yang konsisten untuk menerapkan syari'at, maka Amerika dan sekutunya dengan segala alasan yang dibuat-buat berusaha meruntuhkannya.
Dengan beberapa kasus diatas, mustahilkah berdirinya sebuah Khilafah yang kita rindukan tersebut? Dihadapan Allah tidak ada yang mustahil, bagaimana mungkin pasukan gajah Abrahah yang begitu besar gagal meruntuhkan Ka'bah hanya dengan lemparan batu kecil dari burung-burung Ababil, siapa yang mengira masyarakat Badui yang hidup dipadang pasir yang gersang dan selalu berpindah setelah mereka masuk Islam mampu menghancurkan dua superpower saat itu Kekaisaran Rumawi dan Persia. Siapa yang mengira Uni Sovyet yang kelihatan begitu tangguh ternyata keropos dibagian dalamnya sehingga pada tahun 1991 runtuh berkeping-keping menjadi beberapa negara. Demikian juga kita pernah mengalami kegemilangan Khilafah Islamiyah dan bukan hal yang mustahil tidak terulang kembali, dalam sebuah hadist Rasulullah saw menjelaskan akan tegaknya kembali Khilafah sebagaimana halnya pernyataan Rasulullah kehancuran Kekaisaran Rumawi dan Persia yang terbukti dikemudian hari,
Masa kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa kekhalifahan atas manhaj kenabian selama beberapa masa hingga Allah mengangkatnya, kemudian datang masa kerajaan buruk (zalim) selama beberapa masa, selanjutnya datang masa kerajaan diktator dan totaliter dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, setelah itu akan (terulang kembali) kekhalifahan atas manhaj kenabian. Kemudian Rasulullah saw. berdiam. [HR Imam Ahmad].Tetapi kita tidak tahu kapan akan berdirinya, akankah akan terlibat dalam proses tegaknya Khilafah atau kita hanya sebagai penonton? Wallahua'lam _____________________________________________________________________________
Sumber bacaan tambahan :
Hidup Sejahtera di Bawah Naungan IslamMerdekakah kita selagi ISLAM tidak dijulang?
"ToTaLLy BLanK selesai menaip @ 8:51 pm"